Pekalongan, NU Online
Mustasyar PBNU KH As’ad Said Ali menyampaikan materi dalam gelaran Konferensi Ulama Internasional di Aula Gedung Djunaid Pekalongan, Rabu (27/7). Dia menyampaikan materi tentang Mewaspadai Kelompok-kelompok Anti-NKRI di Indonesia.
Dalam sejarahnya menurut As’ad, perjuangan ulama thariqah begitu luar biasa dengan memperkokoh spiritualitas sehingga bangsa Indonesia tidak takut kepada penjajah. Kemudian, keberanian spiritualitas yang digabung dengan cinta tanah air memunculkan pembelaan tehadap negara.
As’ad yang dimoderatori oleh KH Ali M. Abdillah memaparkan praktik thariqah merupakan ruh sehingga mempunyai peran penting dalam upaya pembelaan negara. Sebab itu, gelaran Konferensi Ulama Thariqah Internasional bertajuk Bela Negara ini akan mempunyai dampak luar dari sisi perjuangan keagamaan.
Lebih jauh, dalam upaya bela negara, masyarakat Indonesia juga harus mewaspadai gerakan-gerakan anti-NKRI yang sejak dulu hingga sekarang masih ada. Menurut As’ad, tiga kelompok gerakan tersebut yaitu Neo-Fundamentalisme, Neo-Liberalisme, dan Neo-Komunisme.
“Tidak usah ditakuti hanya perlu diwaspadai sebab paham-paham tersebut tidak sesuai dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila,” ujar As’ad.
Perlu dipahami menurut As’ad, paham tersebut merupakan gerakan transnasional, dengan kata lain paham impor yang selamanya tidak akan sesuai bagi karakter bangsa Indonesia. (Fathoni)
No comments:
Post a Comment