KADAR IMAN SESEORANG TERGANTUNG KADAR CINTANYA PADA NABI SAW. KADAR CINTA PADA BANGSA TERGANTUNG KADAR CINTANYA PADA TANAH AIR

Dikunjungi

Wednesday 6 May 2015

KOTBAH JUM'AT HABIB ALI KWITANG : Kotbah No.1 "PERLUNYA KEIKHLASAN"







Saudara-saudara kaum muslimin.                                                                                                                 Pada sisi Allah swt. Yang sangat diutamakan adalah bathin manusia atau isi bathinnya, atau iman dan keyakinan yang terkandung di dalam hatinya. Itulah tempat yang menjadi satu-satnya yang akan dilihat olah allah swt. Tempat yang akan diperhitungkan pada setiap manusia.
Sabda Nabi Muhammad saw.

Artinya : 
Sesungguhnya Allah tidak memperhatikan badanmu dan wajahmu,  tapi memperhatikan hatimu.

Dari dorongan hati dan sinar atau nur keimanan, maka dapat bergeraklah manusia untuk mengerjakan amal2 kebajikan yang diperintahkan oleh Allah swt.  Semata-mata hanya karena Allah, bukan karena riya atau dilihat atau karena ingin dipuji orang lain. Karena itu maka segala amal sholehnya akan memberi manfaat kepada masyarakat lingkungannya. Dan iapun akan mendapat pahala yang besar dari Allah swt.   Sesuai janji Allah dalam Firman-Nya :


Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, maka mereka akan dipimpin oleh Tuhan mereka ke Surga, lantaran iman mereka, yang mengalir dekat mereka beberapa sungai di Surga kesenangan “ (Surat Yunus : 9).

Saudara-saudara kaum muslimin.                                                                                                                 Iman dan amal sholeh, adalah yang paling utama menjadi pusat perhatian Allah swt. Terhadap setiap hamba-hambanya. Karena dari sinilah timbul keikhlasan bekerja, berjuang untuk menegakan Agama Allah dan membela kesuciannya.

Maka dalam gelombang kehidupan sekarang ini, yang penuh dengan bermacam-macam ujian dan tantangan serta fitnah yang berhubungan dengan urusan dunia maupun aqidah atau keimanan. Maka benar-benar sangat diperlukan adanya keikhlasan, ketulusan dan kejujuran dari kita kaum muslimin.
Walaupun sedikit jumlah kita tetapi tulus ikhlas dalam bekerja dan berjuang  adalah lebih berguna dari pada banyak jumlahnya tetapi tidak ada keikhlasan.  Sebab orang yang jiwanya tidak ada keikhlasan, berarti jiwanya itu mengandung penyakit yang sangat berbahaya, yaitu penyakit Nifaq atau Munafiq.

Kalau penyakit Nifaq sudah menjangkit ke masyarakat kita, maka orang yang terkena penyakit nifaq itu akan mudah menyeberang ke pihak musuh, karena ia selalu melihat berita-berita dari musuh yang dikiranya kuat. Dan melihat pihaknya sendiri diam yang dia kira lemah karena diam dan tidak berdaya. Sifat-sifat orang munafiq itu telah diterangkan olah Allah swt dalam al Quran : Surat Al Maidah : 56


Artinya : ”Maka engkau akan melihat orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit  Nifaq, pergi dengan segera ke pihak musuh sambil berkata, “Kami takut akan mendapat bahaya dan kesusahan”, Tapi mudah-mudahan Allah mendatangkan kemenangan dan pertolongan dari sisi-Nya, Agar supaya orang yang munafiq itu nantinya akan menyesal akibat apa yang telah mereka sembunyikan dalam diri mereka”.

Saudara-saudara kaum muslimin,                                                                                                             Banyak orang yang mengku beragama islam,  tapi bekerja untuk membantu pihak musuh untuk memadamkan nur ilahi, yaitu agama Allah swt. Tapi janganlah kita khawatir dan bersedih hati apalagi putus asa, Karena mereka yang nifaq itu adalah seperti buih atau busah yang pasti lenyap dengan sendirinya jika ditiup angin. Sesuai firman Allah swt Ar Rad : 17



Artinya : Maka adapun buih atau busa itu akan hilang dengan sia-sia, dan apapun yang dapat memberi manfaat kepada manusia, maka ia akan kekal di bumi.


Saudara-saudara aum muslimi rohima kumullah.                                                                                       Satu perkara lagi yang harus kita kerjakan, yaitu membantu kehidupan saudara-saudara kita yang dhoif, yang lemah dan kurang mampu dikalangan kita kaum muslimin. Sebab mereka sering kali dijadikan umpan atau boneka pihak musuh untuk menghasut dan membuat masalah dikalangan Islam. Maka disinilah perlu adanya keikhlasan dari golongan kita yang kuat-kuat  yang kaya dan yang mampu untuk membantu dengan bukti yang nyata pada golongan kaum muslimin yang lemah. Agar supaya iman mereka kuat sehingga mereka tidak keluar dari jamaah muslimin.
Dan perlu kita ingat barang siapa yang dapat menguasai hati orang –orang yang dhoif dan lemah itu, maka kemenangan sudah berada di tangannya. Sabda Nabi Muhammad saw :
Artinya :  Bukankah kamu diberi kemenangan hanya dengan perantaraan orang-orang yang dhoif diantara kamu, dengan do’a mereka dan keikhlasannya?” Hadits Abu Na’im.
Mudah-mudahan dengan adanya keikhlasan, Allah berikan kemenangan pada kita, dan diselamatkannya dari bahaya penyakit Nifaq atau munafiq. Amin Allahumma amiin.
Angudzubillaa himinasyaithoon nirrojim, Bismillaahirrohmaan nirrohiim. Surat Ad Zumar : 11-12
Artinya : Sesungguhnya aku diperintahkan untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan Agama karenanya, dan aku diperintah untuk menjadi orang yang pertama menjadi Muslim.
Barokallohuli walakum.

KOTBAH KE DUA




Maasirol musliin rohima kumullah  
                                                                                                                
Nabi kita meninggal dunia dengan tidak meninggalkan pusaka atau warisan berupa uang dan harta,  sawah ladang, kebun maupun rumah serta benda -benda lain yang dapat diwariskan oleh ahliwaris dan keturunanya.  Jadi, apakah yang ditinggalkan untuk umatnya?  Tidak lain adalah kitab Al Quranul karim dan Haditsnya, sebagaimana dinyatakan dengan tegas dalam sabdanya:                              

Artinya : 
Ake telah wariskan kepadamu dua macam warisan yang kumu tidak akan tersesat selama kamu berpegang dengan kedaua-duanya. Yaitu Alquranul arim dan Sunah atau Hadits Rosulullah saw.                

Saudara-saudara kaum muslimin. Maka  warisan yang begitu besar nilainya, hendaknya kita pelihara dan kita jaga dengan sebaik-baiknya dengan cara menjalankan segala petunjuk-petunjuknya. Alquran dan Hadist itu lebih mahal dan lebih berharga dari yang ada di dunia ini. Bukan dilihat bentunya tapi isinya, Karena barang siapa yang betul-betul mengerjakannya, niscaya tidak akan tersesat selama-lamanya. Maka berpegang teguhlah dengan dua pusaka ini lebih kuat dari kita menggnggam harta benda  kemudian kerjakan perintahnya dengan sebaik-baiknya, Insya Allah kita beruntung didunia maupun ahirat. Yang lebih penting lagi kita pertahankan kedua kitab itu untuk masa sekarang ini, yang banyak sekali godaan-godaan dari shaithan dan bujukan iblis, tipuan-tipaun orang kafir dan rayuan-rayuan orang munafiq. Maka dengan Al Quran dan Haditsnya itu kita akan mengetahui ajakan dengan ajaran-ajaran yang menyesatkan itu. Dan dapat pula kita menyelamatkan diri dari padanya.

Marilah kita menghargai jasa-jasa Nabi saw. Jasa para sahabat dan pengikutnya yang telah ridho mengorbankan harta benda dan jiwanya agar alquran dan hadits Nabi tersyiar dan terpelihara hingga ketangan kita sekarang ini. Dan nantinya sampai ke anak cucu kita. Karena itu marilah kita kerjakan apa yang telah diperintahan Alah swt untuk kebaikan Nabi kita Muhammad SAW. Sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah swt.

Ibadallah .... dst



Di salindari kitab aslinya Wahyu Mimbar


PERMULAAN KALAM / MUQODDIMAH

Bismillahirrohman nirrohim
Sampai suatu hari, saya menyusun kitab ini, sudah sembilan tahun lamanya saya memimpin penerbitan Kotbah Jumat  Lembaga Kajian Masjid, yang tersyiar dan dibacakan dihampir seluruh kepulauan Indonesia. Diantara kotbah-kotbah itu ada yang  Istimror atau tetap, dapat disampaikan untuk setiap keadaan dan tempat. Maka saya pilihlah diantaranya yang terbaik.

Lalu saya susun menjadi sebuah kitab tebal yang saya beri nama Wahyu Mimbar. Ini setelah saya melakukan perbaikan di  beberapa tempat. Sebetulnya isi kutbah-kutbah yang terdapat dalam kitab ini tidak terbatas khusus untuk hari jumat saja dan di masjid saja. Banyak diantaranya yang dapat digunakan untuk pengajian umum, atau untuk ceramah di mushollah/langgar.
Baik juga jika digunakan untuk belajar berpidato asal saja diperhatikan aturan membacanya sebagaimana yang telah saya susun di sebelah ini.

Mudah-mudahan penerbitan kitab ini ada gunanya bagi saudara-saudara yang berkepentingan, kiranya kitab ini  dijadikan oleh Allah sebagai amal sholeh yang kekal manfaatnya dan besar ganjaran pahalanya bagi pengarangnya, yang membacanya, yang menyiarkannya dan pendengarnya sekalian. Amiin yaa Robbal alamin.

Matraman II Jatinegara
4 Zulkaidah 1375 H / 13 Juni 1956

Wassalam

No comments: