KADAR IMAN SESEORANG TERGANTUNG KADAR CINTANYA PADA NABI SAW. KADAR CINTA PADA BANGSA TERGANTUNG KADAR CINTANYA PADA TANAH AIR

Dikunjungi

Thursday, 20 September 2012

NU SESUNGGUHNYA ADA DI RANTING



Cirebon, NU Online
NU merupakan gerakan keumatan. Kekuatan NU dalam arti sesungguhnya tidak terletak di tingkat pengurus besar (PB) atau pengurus wilayah (PW), melainkan berada di ranting dan kelompok anak ranting (KAR).
Begitu pandangan Rais Syuriah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi dalam perbincangan dengan NU Online di Pesantren Kempek, Cirebon, Senin.

“Kita harus merubah cara pandang yang salah. Selama ini kita selalu menilai kekuatan NU berada di tingkat PB, PW hingga PC. Padahal kekuatan NU seungguhnya justru dari PC ke bawah, yakni mulai MWC, ranting hingga kelompok anak ranting,” papar Masdar.

Masdar mengatakan, struktur organisasi NU berbeda dengan negara. Pasalnya NU merupakan gerakan keumatan atau civil society, yang kekuatan dilihat secara langsung dalam kehidupan di tengah masyarakat. Karenanya, penggerak NU harus bersinggungan secara langsung dengan umat di bawah.

Pada Muktamar ke-32 di Makassar 2010, lanjut Masdar Farid Mas’udi, NU telah mendefenisi ulang tentang struktur organisasi dengan memasukkan masjid sebagai bagian  integral dari jenjang kepengurusan mulai level kelompok anak ranting, ranting, majelis wakil cabang hingga level teratas.

“Gerakan keumatan NU harus berbasis masjid, karena masjid menjadi tempat berkumpul umat sepanjang waktu. Hanya dengan masjid kita bisa mengidentifikasi mana orang NU dan mana yang bukan NU,” kata Masdar.

Saat memberikan arahan kepada para peserta pertemuan alumni dan penggerak Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Luar Negeri yang mengikuti Munas dan Konbes 2012 di Pesantren Kempek, Masdar menekankan betapa pentingnya posisi masjid sebagai pusat strategis gerakan keumatan NU.

“Saya mengajak kawan-kawan PCI NU untuk ambil bagian langsung dalam memperkuat gerakan keumatan NU dengan terjun langsung di tengah masyarakat. Kelompok anak ranting, ranting, dan majelis wakil cabang harus diisi kader-kader tangguh yang berkualitas,” ujarnya.

Dalam konteks itu, sambung Masdar, peran yang harus diperkuat oleh NU di level anak ranting, ranting, hingga majelis wakil cabang. “Mindsetnya jangan dibalik dengan mengedepankan PB, PW atau PC. Kalau itu yang dikedepankan, NU akan menjadi organisasi tanpa umat, sehingga setiap instruksi yang disampaikan tidak pernah didengar,” terangnya.

Masdar berkeyakinan, bila orientasi gerakan keumatan NU diperkuat di lapis terbawah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, keberadaan NU akan semakin kuat dan mengakar. NU akan memiliki barisan pengikut yang terstruktur dengan baik, solid dan kompak.

Kekuatan di tingkat akar rumput tersebut secara otomatis akan mempengaruhi peran dan posisi tawar NU pada kancah lokal maupun nasional. Dengan demikian, program apa pun yang digagas NU akan terlaksana dengan baik berkat kokohnya struktur organisasi mulai level terbawah hingga teratas.



No comments: