Kader NU M. Supriyanto Pencipta slogan Pajak
Bersama Mentri Keuangan BJ. Sumarlin
saat melihat pameran karya iklan Pajak di taman Ismail Marzuki
Setelah terbongkarnya kasus-kasus penyelewengan oleh oknum Pajak, maka berita tentang pajak sampai kini terus menjadi perhatian masyarakat. Bahkan didunia maya,tidak sedikit yang mengomentari slogan yang dikeluarkan oleh Ditjen pajak. Terlepas dari berita tentang penggelapan Pajak yang tentunya akan terus berlanjut, ada satu sisi pertanyaan, Siapakah pencipta slogan Orang Bijak Taat Pajak?
Pencipta slogan pajak, kader NU
Untuk menggugah kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, pada tahun 1990 Ditjen pajak yang saat itu dipimpin oleh Bapak Mar’ie Muhammad bekerjasama dengan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia PPPI, menyelenggarakan Sayambara Cipta Iklan Layanan Masyarakat tentang Perpajakan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Sekitar 600 karya dari seluruh Indonesia, termasuk dari Rotterdam Belanda, ditampilkan dalam pameran yang di adakan pada tanggal 20 sampai 25 Maret 1990. Ada 400 di antaranya dianggap memenuhi persyaratan untuk dinilai tim juri.
Setelah proses penilaian oleh tim juri maka yang layak menjadi pemenang adalah M. Supriyanto seorang Designer Grafis / Illustrator di sebuah perusahaan Advertising Terbesar di Indonesia. Pada karya iklannya, M. Supriyanto menyajikan visual sebuah timbangan yang berisi topi tikar dan dasi di sebelahnya. “ Maksudnya hasil pajak seharusnya benar-benar digunakan untuk pembangunan dan mensejahterakan rakyat dengan seadil-adilnya” jawab M. Supriyanto saat menjawab pertanyaan disela-sela acara Maulid bulanan di rumahnya. Dibawah tex iklan tersebut tertulis slogan “ Orang Bijak Taat Pajak “. Slogan inilah yang yang akan menjadi slogan pajak resmi yang hak ciptanya sudah dimiliki oleh Ditjen Pajak. “Saya bersyukur karya saya bermanfaat untuk kepentingan Bangsa”. kata M.Supriyanto.
Keanehan Logo NU
Ketika ditanya komentarnya tentang logo NU, ia menjawab “Sebenarnya dulu saya tidak tau logo NU, saya tertarik dengan gambar lambang NU saat saya ziarah ke Sunan Kalijaga, Demak”. Sebagai orang yang berprofesi di dunia Seni Komunikasi Visual memang sering membuat gambar-gambar logo. “Saya ziarah ke makam-makam Walisongo asalnya ingin menggali karya-karya seni dari sumbernya” ceritanya.
“Setelah membaca tahlil dan do’a untuk para Wali, saya keliling area makam Sunan Kalijaga dan saya melihat ada logo NU dipajang oleh penjual di area pemakaman itu, lalu saya pandang, saya perhatikan dan saya coba menyelami konsep dan strategi apa yang ada di balik gambar bumi yang diikat dengan tambang dengan dua simpul, yang tidak terikat namun dikendor-kan, dan dikelilingi oleh bintang sembilan”. kata M.Supriyanto yang saat ini memiliki usaha percetakan. “ Logo ini aneh, saya merasa ada energi yang memancar membuat hati saya bergetar, yang paling mengagumkan dengan logo NU adalah karena lambang itu dibuat oleh seorang Ulama bukan oleh seorang designer, namun logo NU sampai saat ini terus eksis dan terkenal ke penjuru dunia. dan hanya NU lah satu-satunya organisasi keagamaan yang di akui dunia sebagai pewaris Nabi.”al-ulama, warosatul anbiya, Ulama adalah pewaris Nabi” katanya meyakinkan.
Jadi Pengurus NU Rawalumbu
Sejak mengenal lambang NU, M.Supriyanto mulai aktif mengikuti kegiatan-kegiatan NU di kantor PBNU Jl. Kramat Raya Jakarta-Pusat. dan PCNU Kota Bekasi daerah tempat sekarang dia tinggal. Sampai akhirnya ia dipercaya untuk menjabat Ketua Tanfidziah Ranting Kel. Bojong Rawalumbu Bekasi.
Untuk memasang Papan Nama NU bukan tidak mengandung resiko, tapi jiwa perjuangan Walisongo-lah yang akan sanggup menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Dengan kesabaran dan sikap melayani umat akhirnya segala ujian dan rintangan akan bisa kita lewatkan. Pada Bulan Juni 2012 lalu ia dipercaya untuk menduduki Katib Syuriyah Ranting Kel. Bojong Rawalumbu Kota Bekasi.
Wassalam
Penulis : Muhammad Ihsan N.
No comments:
Post a Comment