Tasbihnews.com -
NU adalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, NU didirikan adalah untuk membela Ahlus Sunnah wal Jamaíah, bukan membela yang lain.
PERISTIWA CIREBON
Peristiwa Deklarasi Anti Syiah yang bertema Memperkuat Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah dari Noda Kesesatanî di Islamic Center Masjid Raya At Taqwa, Cirebon, yang kemudian terpaksa dibatalkan oleh massa dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor NU dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), merupakan peristiwa yang patut kita renungkan bersama.
Peristiwa Deklarasi Anti Syiah yang bertema Memperkuat Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah dari Noda Kesesatanî di Islamic Center Masjid Raya At Taqwa, Cirebon, yang kemudian terpaksa dibatalkan oleh massa dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor NU dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), merupakan peristiwa yang patut kita renungkan bersama.
Kita juga tahu bahwa sebenarnya acara Deklarasi Anti Syiah ini diprakarsai oleh Wahhabi, dengan pendukung-pendukugnya : Muhammadiyah, Persis, MMI, Jama’ah Anshorusy Syari’ah, GAPAZ, ALMANAR, GARDAH, FPI, AL IRSYAD, DDI, dan FKAM. Meski menurut panitianya, bahwa acara ini diatas-namakan diselenggarakan oleh elemen-elemen umat Islam Cirebon.Tentunya saya bisa memahami, bahwa cukup sulit bagi PCNU Cirebon untuk menyikapi masalah tersebut, dan PCNU Cirebon sudah memberikan klarifikasi bahwa dengan dibubarkannya acara deklarasi tersebut bukan karena PCNU Cirebon membela Syi’ah, tapi karena penyelenggara deklarasi tersebut adalah Wahhabi.
Tapi ternyata klarifikasi tersebut belum memuaskan banyak pihak, karena PC ISNU Cirebon saat itu berencana mengadakan seminar dengan tema Kontribusi Syiah terhadap Perkembangan Islam Nusantaraî.Selanjutnya PCNU Cirebon menegaskan bahwa itu adalah acara yang diselenggarakan PC ISNU Cirebon, bukan acara PC NU Cirebon. Tapi pernyataan PC NU Cirebon ini justru menunjukkan kurang adanya koordinasi antara PCNU dan PC ISNU Cirebon, sehingga PC ISNU bisa mengadakan acara seminar yang kontroversi tersebut. Meski PC ISNU buru-buru mengklarifikasi bahwa acara seminar itu bukan untuk mendukung Syi’ah, melainkan hanya ìmengkaji Syi’ah tapi kalau ditinjau dari temanya yaitu Kontribusi Syiah terhadap Perkembangan Islam Nusantara dan waktu pelaksanaa seminar tersebut (yakni karena adanya Deklarasi Anti Syi’ah tersebut), tentunya cukup sulit kita menerima klarifikasi tersebut.
Justru hal itu cukup menunjukkan bahwa PC ISNU Cirebon sedang membela Syi’ah atau minimal mengakui peran Syi’ah bagi Islam di Nusantara, yang hal ini tentunya sama halnya dengan mendukung Syi’ah apalagi dalam seminar ini tidak mengkaji kesesatan-kesesatan aiqdah Syi’ah.
MENGAMBIL HIKMAH
MENGAMBIL HIKMAH
Dari peristiwa-peristiwa tersebut di atas, marilah kita mengambil pelajaran bahwa :
1. Ketika kita menolak Wahhabi bukan berarti kita harus menerima Syi’ah, begitu pula sebaliknya.
2. Ketika kita membantah Wahhabi bukan berarti kita harus membela Syi’ah, begitu pula sebaliknya.
3. Prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah telah tegas bahwa Aswaja bukan Syiah, bukan pula wahabi.
4. Kita harus selalu belajar atau menambah ilmu, khususnya tentang aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, agar kita bisa membedakan mana yg lurus dan mana yg melenceng.
Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq
(Visited 1,464 times, 3 visits today)
No comments:
Post a Comment