Habib Luthfi bin Ali bin Yahya bersama Mantan Menag H. Maftuh Basyuni saat menghadiri pengajian yang diselenggarakan di Kota Pekalongan, beberapa waktu lalu.
Demikian dikatakan Rais Aam Idaroh Aliyah Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Habib Luthfy bin Yahya dihadapan 2000 tamu undangan silaturrahim yang terdiri dari ulama Jatman, TNI dan Polri se Indonesia di Dupan Square Pekalongan, belum lama ini.
Dikatakan, NKRI adalah bentuk final yang tidak bisa ditawar lagi, jika ingin mengganggu apalagi merubah negara dalam bentuk lain, kita siap menghadapi, karena di belakang kita ada TNI dan Polri yang mendukung penuh tetap tegaknya NKRI.
“Saya harus menegaskan kembali di hadapan seluruh tamu yang hadir, mumpung ada ulama, TNI dan Polri dan dihadapan Panglima TNI Jendral Moeldoko dan Kapolri Jendral Sutarman, bahwa NKRI adalah harga mati,” ujar Habib Luthfy.
Panglima TNI Jendral Moeldoko mengatakan, sebagai pimpinan tertinggi di TNI, dirinya menyatakan siap mengawal dan mengamankan Indonesia dalam bingkai NKRI, meski sejak reformasi posisi TNI tidak lagi di garda depan, pihaknya menyatakan siap berada di belakang para ulama demi kejayaan Indonesia.
“Tentara sekarang sangat berbeda dengan zaman dulu, kalau dahulu TNI di garda terdepan mengawal NKRI, akan tetapi saat ini tentara berada dalam posisi ‘tut wuri handayani’,” ujar Moeldoko.
Sementara itu Kapolri Jendral Polisi Sutarman meminta kepada yang hadir dalam majelis silaturrahim untuk tetap menjaga kekompakan dan kebersamaan, sehingga apa yang kita harapkan bersama dan yang dicita citakan Habib Luthfy dan juga keinginan kita semua tetap utuhnya Indonesia dalam bingkai NKRI dapat terwujud dengan baik. (dur)
Sumber : Radar Pekalongan
No comments:
Post a Comment