KADAR IMAN SESEORANG TERGANTUNG KADAR CINTANYA PADA NABI SAW. KADAR CINTA PADA BANGSA TERGANTUNG KADAR CINTANYA PADA TANAH AIR

Dikunjungi

Sunday 30 October 2016

ISYU SYIAH DITEBAR SUPAYA ANTARA KYAI DAN HABAIB PECAH.



Jepara, NU Online
Ketua Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan membaiat seribu santri dalam rangka memperingati Hari Santri yang digelar di halaman Masjid Baiturrahim, Tengguli, Bangsri, Jepara, Kamis (27/10) 

Dalam ceramahnya, Habib Luthfi mengingatkan para pemuda supaya paham sejarah baik sejarah pahlawan kenegaraan maupun sejarah Walisongo sehingga kecintaannya tidak mudah dikendorkan oleh pihak-pihak lain. 

"Para pemuda harus tahu sejarah!" tegasnya. 

Dalam kesempatan itu, Habib sepuh ini juga menekankan, kaum muslimin agar tidak mudah terprovokasi tentang isu Syiah yang ditebar oleh oknum yang tak bertanggungjawab. Ia kemudian menjelaskan panjang tentang kenapa isu Syiah ini ditebar. 

"Isu Syiah ini dibuat supaya antara kiai dan habaib pecah, supaya orang tidak lagi percaya dengan Walisongo karena Walisongo itu keturunan Sayyidina Ali. Kalau orang sudah tidak percaya Walisongo maka akan kehilangan sejarah, Jika sejarah hilang, akan mudah dihancurkan," tandasnya kembali. 

Pada akhir acara yang diselenggarakan oleh GP Ansor Ranting Tengguli dan Sarkub Jepara ini, Habib Luthfi membacakan ikrar kesetiaan kepada NKRI dengan diikuti santri-santri dari beberapa pesantren se-Kecamatan Bangsri. (Mundzir/Mukafi Niam) 

Sunday 2 October 2016

DISAMBUT SHOLAWAT, PANGLIMA TNI ZIARAH KE MAKAM GUSDUR



JOMBANG, (kabarjombang.com) – Disambut lantunan shalawat oleh ratusan santri, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama rombongan tiba di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang sekitar pukul 12.00 WIB, Selasa (27/9/2016). Dalam kunjungannya ke Kota Santri, Panglima TNI melakukan ziarah dan tabur bunga di makam mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Tak hanya di makam Gus Dur, Panglima TNI juga menaburkan bunga di pusara dua pahlawan nasional, KH Wahid Hasyim dan Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari, yang tidak lain ayah dan kakek dari mantan Presiden RI ke-empat ini.
Selain Panglima TNI, rombongan juga diikuti para Kepala Staf TNI AD, AU, dan AL serta petinggi TNI lainnya, dan juga para Panglima Kodam se-Indonesia ini disambut Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah, beserta istri serta putri Gus Dur, Zanuba Arifah Chafsah yang akrab disapa Yeni Wahid. Selanjutnya seluruh rombongan ditemui di dalem kesepuhan.
Tak lama kemudian Panglima dengan didampingi Gus Solah menuju komplek pemakaman keluarga Tebuireng. Dalam momentum itu, nampak panglima dengan diikuti seluruh rombongan melakukan acara ziarah dan tabur bunga yang dipimpin Panglima TNI secara langsung.
Dalam pidatonya Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, bahwa acara ziarah ke makam Gus Dur yang dilakukannya merupakan rangkaian menjelang Peringatan HUT TNI, 5 Oktober 2016 nanti. “Ini upaya agar kami tidak melupakan sejarah. Sebab Presiden merupakan Panglima tertinggi TNI. Makanya, hari ini kita ziarah ke makam Gus Dur, Kiai Wahid Hasyim, dan Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari,” ujar Panglima TNI ini di hadapan para peziarah. (aan)